Tarapan

Tarapan, Upacara Tradisional Jaya untuk Anak Perempuan Ketika Pertama Kali Menstruasi

Tarapan adalah upacara untuk anak perempuan ketika pertama kali haid/menstruasi. Biasanya berkisar pada usia 12 sampai 15 tahun. Secara umum adat tarapan adalah untuk menyatakan bahwa yang bersangkutan (anak perempuan tersebut) telah memasuki status sosial baru, yaitu perubahan dari masa kanak-kanak menuju remaja atau dewasa. Secara biologis juga sudah siap untuk dibuahi atau hamil.

Tarapan dilaksanakan setelah masa haid selesai. Puncak prosesi adat tarapan adalah siraman yang melambangkan pembersihan diri, baik secara jasmani maupun rohani. Setelah itu pemberian  jamu tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga tubuh tetap ideal.

Perempuan yang menjalani adat tarapan akan mendapat banyak nasehat atau wejangan dari sesepuh atau yang dituakan. Dengan demikian upacara adat tarapan bertujuan memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi seorang perempuan terutama dalam menjaga diri sendiri, baik secara jasmani maupun rohani. Upacara adat tarapan sebenarnya juga merupakan pengingat bagi  orang tua bahwa anak perempuannya sudah menginjak remaja, perlu pendampingan serta bimbingan khusus, yang berbeda dengan saat masih anak-anak.

Buku ini berisi tatacara upacara adat tarapan yang berlaku di dalam keraton Yogyakarta dan masyarakat pada umumnya. Terdapat beberapa perbedaan, tetapi pada intinya sama, yaitu edukasi atau pendidikan bagi anak perempuan yang memasuki masa remaja. Saat ini tradisi tarapan hampir tidak dilakukan lagi, kalaupun ada sudah mengalami perubahan menyesuaikan dengan keadaaan. 

Judul: Upacara Adat Tarapan di Kota Yogyakarta
Penulis: Th. Ani Larasati, S.Psi, M.Psi
Penerbit: Dinas Kebudayaan, 2020, Yogyakarta
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: ii + 57 Koleksi Perpustakaan Tembi Rumah Budaya

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×