Pelangi AS

Puisi Pelangi Apriliandini Salsabila

Jika Cinta

Jika cinta adalah rasa
Membumbung memenuhi asa
Pendarnya isyaratkan kebahagiaan mengangkasa
Bak mentari pagi menghangatkan karsa
Menyapa tiap pasang netra yang berklausa

Jika cinta adalah anugerah
Akan kusongsong hadirnya laksana fitrah
Terlahir dari semurni-murninya fikrah
Berpusat dari segala sumber girah
Sang Maha cinta tempatku berserah

Jika cinta adalah asa
Ingin kugantungkan setinggi-tingginya rasa
Pada Dia yang Maha Kuasa
Penggenggam dan penentu tiap selaksa

Namun, jika cinta adalah keresahan
Menimbulkan canggung  tak berkesudahan
Menggugah gejolak jiwa tak terelakkan
Mengetuk kegaduhan sanubari yang merisaukan
Biar kutimbun saja
Tenggelam bersama angan terpatri
Meski perih terasa menyeri

Namun, jika cinta adalah fitnah
Mengakibatkan dunia terkena seranah
Bersama nestapa yang kian parah
Lebih baik kukurung dalam ruang khazanah
Kukungkung rapat dengan amanah
Atau bahkan kumusnahkan saja  hingga punah
Raib dari negeri fana

Tapi, jika cinta adalah pertemuan
Dari dua hati yang saling tertawan
Merebak indah di lembah kesucian
Hingga terdengar simfoni surga yang merdu nian
Inginku merasakannya
Mau kumengharapkannya
Bersama doa dan sujud di ujung sembahku pada-Nya

Bacan, 29 Maret 2020

 

Biduk Karam

Biduk kini tlah karam
Tenggelam balutan temaram
Raib, pekat dan suram
Kendli nahkoda pun menukik tajam
Mercusuar bersinar kelam

Entah perihal bagaimana kabar mereka
Masih satu jangka?
Atau hanya memikirkan raga awak saja?
Masih baku sambung kah?
Atau terlepas karena nyawa awak saja

Pasrah, sadrah, sumarah
Di atas pusara nurani menyerah
Harapan suri pun tergantung girah
Lanjut atau jerah 

Bacan, 9 Mei 2020

 

Lelah Hayati

Sarira rengsa sengsara
Memenjara massa perkara
Para masa gatra
Cakra perasa mengudara

Mati kini Hayati
Apati berironi di hati
Pasti imani terhenti
Amati kroni-kroni tak berarti

Malang nian suratan
Alang kian menawan
Dulang cacian bak panganan
Pulang berceraian perasaan

Duh Gusti…
Sabar parengi neng ati
Mugi-mugi surga sing dientuki

Bacan, 10 Mei 2020

 

Ukiran Bengis

Meringis menahan perih
Menangis mengeluarkan lirih
Bengis mengukirkan surih
Langis menginginkan pamrih

Afeksi terinfeksi ambisi
Aversi teradopsi asumsi
Esensi terhabisi fiksi
Emosi teradisi asasi

Pasrah dan berserah
Memulihlah gairah

Bacan, 12 Mei 2020_

 

Dipukul Mundur

Kau tahu rasanya?
Ketika bantalan dipukul mundur
Itulah rasanya

Kau tahu rasanya?
Ketika pipimu ditampar
Itulah rasanya

Kau tahu rasanya?
Ketika wajahmu dilempar
Itulah rasanya

Kau tahu rasanya?
Ahh sudahlah…
Sepertinya kau tak tahu

Bacan, 12 Mei 2020

——-

Pelangi Apriliandini Salsabila, dalam menulis puisi sering menggunakan nama NGY.Tempat, tanggal lahir: Indramayu, 07 April 1992. Lulusan: Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Bali. Hobi: Nyanyi, menulis, nonton, ngetrip dan mulai suka menulis puisi setelah hampir 5 tahun tak menulis puisi. Aktivitas saat ini: Konsultan Relawan Sekolah Literasi Indonesia – Dompet Dhuafa Pendidikan penempatan Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Medsos: Instagram (@angy_pelangi), Facebook (Pelangi Apriliandini Salsabila), email (angy_pelangi74@gmail.com), whatsapp (082247015539)

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×