Puisi Alexander Robert Nainggolan

Di Dalam Sajak

hanya gema suaramu
mungkin dari puncak gunung
nokturno pucat
pelukan hangat
lembut bibirmu
tak habis pelukan
di dalam rumah
setiap kali gelisah
ingatan yang luka

remang kata
di kegelapan
aku bagai buta
gemetar menyusun huruf
ingin kembali dalam pukau
laut cahaya
menemukanmu
pada rindang cuaca

2019

Pangkal Kata

menampung kucur luka
seperti ujung huruf terkelupas
menangis dalam raung
dengung dan bergaung
sepanjang sajak
bahkan ketika terakhir membaca
di pangkal kata

2019

April

angin panas dan hujan
rindu yang lepuh
kemalaman bertandang
membuka lapis hari-harimu
seperti mengupas bawang
tak ada sedih
tapi kucur airmata
berkubang

dan hari-hari membekas
masuk ke retina
seperti doa

2019

Sajak Pinggiran

kali hitam, bau apak jemuran
gang becek dan asap ikan asin
anak-anak telanjang kaki berlarian
mengejar detik yang tumbuh di bahu
comberan mampat, tumpukan sampah
suara pecahan gelas, lagu dangdut yang sember
entah di suatu tempat kau memakiku dengan serapah

2019

Sebuah Gang

orang-orang melompat dari dipan
gegas lari ke gang
mengusap pagi yang terasa lembab
singgah di dalam gang
mencuri hujan sebentar
yang turun semalam

2019

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×