Mie Lethek

Riwayat Mie Lethek, Kuliner Khas Bantul

Setiap daerah hampir dapat dipastikan mempunyai makanan atau kuliner khas. Mie lethek adalah salah satu kuliner khas daerah Bantul. Lethek adalah bahasa Jawa yang artinya kotor atau kusam. Sebutan ini muncul karena warna mie yang tidak putih bersih, tetapi putih kusam kecoklatan dan kurang menarik. Bahan utamanya adalah tepung tapioka dan gaplek (singkong kering).

Sentra produksi mie lethek ada di kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Tepatnya di Dusun Bendo, Trimurti dengan merk Garuda, Dusun Nengahan, Trimurti dengan merk Busur Panah dan Dusun Gunturgeni, Poncowati dengan merk Dokar.

Keberadaan mie lethek ini tidak lepas dari jasa Umar yang berasal dari Yaman Timur Tengah. Umar mendirikan pabrik mie lethak di daerah Bendo sekitar tahun 1940. Saat ini pabrik tersebut dikelola cucunya yang bernama Yasir Feri Ismatrada. Dalam pengerjaannya masih menggunakan peralatan yang sederhana. Tenaga manusia dan sapi pada saat menggiling tepung dan kayu bakar  saat mengukus tepung. Komposisi campuran bahan, kematangan saat mengukus berdasarkan kira-kira atau feeling. Selain itu karyawaan/pekerja, dapat melakukan pekerjaan di berbagai bidang atau tahapan pembuatan mie.

Pabrik mie lethek cap Garuda di Dusun Bendo ini mempunyai nilai historis. Pendirinya sangat mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Di pabriknya dibuat sebuah bunker, pada bagian atas diberi alas papan dan ditumpuki kayu untuk kamuflase. Bunker ini dipakai para pejuang untuk bersembunyi. Genteng-genteng pabrik juga diturunkan sehingga kesannya seperti sudah terkena bombardir. Selain itu juga menyediakan logistik makan.

Sebagai nilai sosial budaya, didirikan sekolah dan syiar agama Islam. Secara ekonomi warga masyarakat sekitar sangat merasakan. Pada awal pabrik didirikan pekerja menerima upah dalam bentuk beras. Sebagian masyarakat juga dapat menjual mie lethek mentah atau kuliner mie lethek. Salah satunya warung mie lethek Mbah Mendes yang sudah ada sejak tahun 1950-an.

Saat ini mie lethek semakin terkenal, kuliner mie lethek semakin menyebar ke berbagai daerah. Bahkan sampai luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Judul: Mie Lethek Kuliner Khas Kabupaten Bantul
Penulis: Sukari
Penerbit: Dinas Kebudayaan, —, Yogyakarta
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: ii + 26 Koleksi Perpustakaan Tembi Rumah Budaya

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×