Crita cekak (bahasa Indonesia: cerita pendek) sudah tumbuh dan berkembang sebelum Indonesia merdeka. Cerita pendek tersebut dimuat dalam majalah Jawa seperti Kajawen dan Panjebar Semangat. Cerita pendek  tidak hanya dimuat dalam majalah atau surat kabar, tetapi ada yang dicetak dalam bentuk buku. 

Buku ini memuat 18 crita cekak karangan Sumiyardhana seorang penulis yang tinggal di Kota Semarang. Cerita pendek ini beberapa berlatar belakang masa lalu. Ketika diterapkan pada masa sekarang terasa ‘kurang pas’. Misalnya tiga gelas teh dan gorengan seharga Rp1.500. Ayam goreng dan segelas minuman jeruk hanya Rp 1.000. Juga ada istilah-istilah yang sekarang kurang atau bahkan sudah tidak dikenal terutama generasi muda. Misal istilah jajar. Jajar adalah prajurit (di keraton) yang pangkatnya paling rendah. 

Cerita pendek ini sebenarnya merupakan gambaran kejadian-kejadian di sekitar kita. Manusia tentunya punya kekurangan dan kelebihan, karena manusia memang bukan makhluk yang sempurna. Manusia adalah juga makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan interaksi antarmanusia dan juga kerja sama. Adalah tugas manusia untuk menjaga agar interaksi tersebut tetap berjalan dan seimbang.

Judul          : Janji Sejati. Kumpulan Crita Cekak

Penulis          : Sumiyardhana

Penerbit      : Elmatera, 2020, Yogyakarta

Bahasa          : Jawa

Jumlah halaman : vi + 154

Koleksi Perpustakaan Tembi Rumah Budaya