Sastra Bulan Purnama memasuki usia 10 tahun. Satu pertunjukan sastra, yang setiap bulan diselenggarakan di Tembi Rumah Budaya, dengan menghadirkan penyair dari berbagai kota di Indonesia, di bulan Oktober 2021 memasuki edisi 121, artinya genap 10 tahun, dihitung dari kali pertama diselenggarakan Oktober 2011.
Merayakan 10 tahunnya, SBP menerbitkan buku puisi yang diberi judul 121 Purnama, yang diikuti 81 penyair dari berbagai kota di Indonesia. Nama-nama penyair yang sejak tahun 1970-an sudah menulis puisi, dan beberapa kali mengisi Sastra Bulan Purnama ikut dalam antologi puisi ini, di antaranya Yudhistira Massardi, Noorca Massardi, Sutirman Eka Ardhana, Fauzie Absal, Adri Darmaji Woko, Kurniawan Junaedhie, Gunoto Saparie bersama penyair yang lebih muda, Kurnia Effendi, Bambang Widiatmoko, Emi Suy, Retno Darsi Iswandari, Yuliani Kumudaswari, Dyah Puspito, Pipie J. Egbert, Wicahyanti Rejeki dan sejumlah nama lainnya.
Satu buku kumpulan puisi yang diberi judul 121 Purnama karya 81 penyair dari berbagai kota di Indonesia, akan diluncurkan di Sastra Bulan Purnama edisi 121, yang akan dilakukan Sabtu 23 Oktober 2021, pkl. 19.00 melalui zoom. Buku puisi untuk menandai 10 tahun Sastra Bulan Purnama. Acara ini terbuka untuk umum, dan bisa bergabung melalui zoom: meeting ID : 820 8416 1131, passcode: Purnama 121.
Sastra Bulan Purnama kali ini kerja bareng dengan Fisip Atma Jaya, Yogya, yang memiliki ruang zoom dan Sanggaragam, satu media digital yang peduli pada keberagaman. Selain pembacaan puisi, dari 10 penyair yang puisinya masuk dalam buku 121 Purnama, juga akan diisi bincang puisi dan komunitas, yang menghadirkan penyair dari kota berbeda; Adri Darmadji Woko dan Kurniwawan Junaedhie, keduanya penyair tinggal di Jakarta, dan mengelola Komunitas Negeri Poci. Sulis Bambang, seorang penyair tinggal di Semarang dan mengelola satu komunitas yang dikenal dengan nama Bengkel Sastra, dan Warih Wisatsana, seorang penyair, tinggal di Bali, dan aktif di Bentara Budaya Bali.
Bambang Kusuma Prihandono, pengajar di Prodi Sosiologi Atma Jaya, yang pernah melakukan penelitian komunitas, akan mencoba masuk menganyam perbincangan.
Momentum 10 tahun Sastra Bulan Purnama, ditandai dengan menerbitkan buku kumpulan puisi bersama 81 penyair yang berasal dari sejumlah kota di Indonesia, dan semuanya sudah pernah tampil membaca puisi di Sastra Bulan Purnama. 81 penyair yang kita undang untuk mewakili kota-kota lain, karena kalau semua yang pernah tampil di Sastra Bulan Purnama diundang, ruangnya tidak mencukupi. Sebab jumlahnya bisa mendekati 1000 orang. Para penampil di Sastra Bulan Purnama tidak hanya penyair. Terdapat juga pemain teater, disainer, dokter, arsitek, guru-guru, jaksa, polisi dan beragam profesi lainnya. Mereka tampil membacakan puisi karya penyair, yang buku puisinya diluncurkan di Sastra Bulan Purnama,
Sebut saja, pesta puisi Sastra Bulan Purnama melalui zoom ini untuk saling silaturahmi, karena selama pandemi covid 19 tidak bisa saling bertemu dalam acara Sastra Bulan Purnama, dan interaksi dilakukan melalui media digital, dalam hal ini live di youtube. Pesta puisi ini terbuka, untuk siapa saja, dan bisa mengikuti melalui zoom atau bisa mengintip di Youtube Sastra Bulan Purnama.
10 orang penyair yang akan membaca puisi dalam pesta puisi zoom ini, mewakili 81 penyair lainnya, karena waktunya tidak cukup kalau semua diminta membaca puisi saat zoom berlangsung. Para penyair yang akan membaca puisi Dyah Kencono Puspita Dewi (Bekasi), Eko Winardi (Yogya), Eddy Pranata PNP (Banyumas), Emi Suy (Jakarta), Isbedy Stiawan ZS (Lampung), Julia Utami (Jakarta), Marlin Dinamikanto (Bogor), Selsa (Temanggung), Wanto Tirta (Banyumas). Selan itu, ada lagu puisi oleh Daladi Ahmad, seorang penyair dari Magelang, dan kelompok musik dari Yogya, yang menamakan diri Bedoa’e.
Pada hari minggu, 24 Oktobner 2021, pkl 19,30, lebih dari 10 penyair akan membacakan puisi karyanya yang tergabung dalam buku 121 Purnama secara live di youtube sastra bulan purnama. Sehari sebelumnya, tepatnya hari Jumat 22 Oktober 2021, pkl 19.30 10 tahun Sastra Bulan Purnama akan diawali dengan peluncuran buku puisi karya Dedet Setiadi, yang dihadirkan secara live di youtube sastra bulan purnama. Selain pembacaan puisi dan lagu puisi, akan ada pembahasan buku puisi karya Dedet Setiadi oleh penyair Joko Pinurbo dan cerpenis Joni Ariadinata, keduanya tinggal di Yogya. (*)
No responses yet