JERATAN BENANG HITAM

Novel berbahasa Jawa dengan judul Kerajut Benang Ireng ini menceritakan kisah hidup Bayu. Saat Bayu berusia empat tahun ibunya meninggal dunia. Bayu kemudian diambil anak (diadopsi) oleh Pak Rahman pemilik perkebunan teh di lereng gunung Kelud. Setahu Bayu, Pak Rahman adalah pamannya, yang sudah menikah beberapa tahun tetapi belum diaruniai anak. Kehadiran Bayu bagi Pak Rahman dan istrinya adalah pelengkap rumah tangga mereka. Bayu diasuh dengan segenap kasih sayang. 

Hidup di tengah-tengah keluarga Pak Rahman, bagi Bayu adalah anugerah sekaligus beban. Secara materi Bayu berkecukupan, berbeda saat masih bersama ibunya. Tetapi bagi Bayu tetap masih bahagia dan nyaman bersama ibunya sendiri, walaupun hidup pas-pasan secara materi.  

Kehidupan rumah tangga Pak Rahman terusik ketika Bayu sudah besar/mahasiswa. Bu Tiin istri Pak Rahman hamil, tetapi bukan dengan Pak Rahman (karena Pak Rahman impoten). Bu Tiin mengatakan kepada Pak Rahman bahwa dia hamil dari Bayu. Sebelumnya memang Bu Tiin pernah merayu Bayu, tetapi gagal. Rupanya hal ini membuat Bu Tiin marah dan dendam.

Situasi menjadi semakin runyam ketika Fensi pacar Bayu juga hamil, Pak Rahman “hilang”, perkebunan teh dikuasai Bu Tiin dan orang-orang yang tidak berhak. Sementara Bayu sendiri berkali-kali mengalami penganiyaan bahkan mau dibunuh. 

Dengan bantuan Aswan teman akrabnya, Bayu berusaha keras mengurai ‘benang hitam’ yang menyelebungi kehidupannya. Di akhir cerita Pak Rahman berhasil ditemukan, orang-orang yang menguasai perkebunan (yang sebenarnya tidak mempunyai hak) berhasil dilumpuhkan, pelaku yang menghamili Bu Tiin dan Fensi diketahui.  Bagi Bayu yang lebih penting adalah menjadi tahu siapa orang tua kandungnya dan penyebab sesungguhnya kematian ibunya. 

Judul   : Kerajut Benang Iren

Penulis   : Harwimuka
Penerbit   : Sinar Wijaya, 1993, Surabaya

Bahasa   : Jawa

Jumlah halaman : vii + 128

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×