“Merayakan Fana” Menjadi Single Baru Barasuara Di Tahun 2023, Tunjukkan Kesolidan dan Kematangan Berkarya

Dilansir dari keterangan pers yang dirilis Barasuara, single “Merayakan Fana” sekaligus menjadi karya yang menunjukkan bagaimana kesolidan dan kematangan mereka sebagai sebuah band yang telah mengalami berbagai macam pengalaman.

“Kami sudah semakin kenal dan hafal karakter masing-masing. Baik dari segi musik dan non musik. Sehingga, seandainya terjadi sesuatu, entah itu masalah atau proses menyatukan ide atau mencoba sesuatu yang baru, jadi lebih nyambung dan leluasa. Kami sudah lebih yakin satu sama lain,” ungkap TJ Kusuma tentang hubungan masing-masing personil Barasuara hari ini.

Ditambahkan Marco, “Kami punya pembelajaran tentang diri sendiri dan bagaimana bekerja bersama di dalam satu band. Sekarang lebih mencoba mencari solusi dibanding atensi.”

Bassist Gerald Situmorang bercerita bahwa lagu ini lahir dari semangat Barasuara untuk menyelesaikan album baru. Gerald menulis sketsa awal lagu ini, kemudian direspons oleh para personel Barasuara yang lain.

“Di awal 2021, kami memutuskan untuk pergi ke satu tempat untuk workshop seminggu dan bikin materi baru. Merayakan Fana tidak berasal dari sesi itu, tapi kami mulai kepikiran untuk ’Ayo deh, bikin album lagi.’ Kebetulan sedang bisa fokus untuk bikin materi. Energinya muncul dari situ.”

“Gue hanya mengikuti jalannya. Komposisinya kan berawal dari gue. Dari salah satu workshop berikutnya di kantor kami, kita nggak punya lagu untuk dibahas. Akhirnya gue pindah ke satu ruangan, menyendiri dan genjrengan. Nemu sesuatu, lantas direkam dan gue bawa ke anak-anak. Gue bilang, ‘Nih, gue punya lagu.’ Didengerin barengan, terus Iga masuk dengan tambahan partnya. Nggak selesai hari itu, tapi kemudian dikembangkan lagi di rumah,” kata Gerald.

Dari segi aransemen, Barasuara memutuskan untuk menggunakan orkestra. Mereka menggandeng Erwin Gutawa untuk mengisi bagian orkestrasi lagu. “Komposisinya lumayan berkembang dari hari pertama kita workshop.

Kayak tumbuh terus dan akhirnya untuk jadi lebih komplitnya makan waktu lama. Pas sudah jalan pun, tiba-tiba kepikiran pakai orkestra. Lagunya sendiri belum sepenuhnya jadi, tapi gue kontak Erwin Gutawa. Dia menyambut, akhirnya berlanjut. Dari awal sampai kita rekaman bagian orkestranya, perlu waktu lebih dari satu tahun,” imbuh Gerald.

Vokalis Puti Chitara dan Asteriska melihat bahwa titik perjalanan Barasuara hari ini mencapai babak baru. Hal itu tercermin dari bagaimana proses kreatif mereka dalam membuat lagu, dan juga tema-tema yang mereka angkat.

“Barasuara lebih tenang, lebih kalem tapi musiknya makin kencang. Secara tema lebih dalam, lebih filosofis,” kata Puti. 

Asteriska menambahkan, “Di era sekarang ini, aku merasa energi Barasuara lebih apa adanya, melebur, lebih membuka pikiran karena sudah belajar lebih banyak lagi soal kehidupan dan ego.”

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×