Belik Tembi, Nuansa Telaga di Pinggir Desa

Mandi di sungai, belik (kolam kecil yang punya sumber mata air), atau telaga dengan air yang jernih dalam naungan pepohonan besar, pemandangan terbuka berupa hamparan hijaunya sawah sembari mendengarkan kicauan burung, semilir angin segar untuk zaman sekarang mungkin menjadi sesuatu yang mewah dan sulit didapatkan lagi. Sungai, telaga, dan sumber-sumber air banyak tercemar, baik oleh limbah padat maupun cair. Belum lagi aroma dan warna airnya semakin tidak bersahabat.

Anak-anak dan remaja tidak bisa lagi bermain-main di sungai dengan aman, gembira, sehat, dan segar karena kualitas air sungai sudah jelek. Pada zaman ini kehendak untuk sekadar mencelupkan kaki ke dalam air sungai pun demikian miris, mencemaskan, sekaligus menjijikkan. Sumber-sumber air semacam belik, sendang, atau telaga telah pula banyak yang mati karena begitu cepat dan semrawutnya pembangunan fisik, tata kelola tanah, air, dan tata ruang.

Dalam situasi semacam itu Tembi Rumah Budaya menghadirkan alternatif tempat bermain air (ciblon), berenang, dan berendam di air nan jernih, dalam naungan pohon-pohon gayam yang rindang, dengan pemandangan terbuka yang langsung dapat memandang hamparan sawah nan hijau sambil sesekali mendengarkan keciap suara burung atau suara serangga dan katak. Itulah kolam renang Tembi yang kami namakan Belik Tembi, hadir dengan nuansa alami. Orang boleh datang kapan saja ke Tembi untuk dapat berenang, ciblon, atau sekadar berendam di Belik Tembi.

Nuansa belik atau telaga desa benar-benar dapat dinikmati di Belik Tembi ini. Beda dengan kolam renang pada umumnya. Jika Anda berenang di Belik Tembi, Anda akan dimanjakan dengan sewa handuk besar, soft drink, nasi/mie goreng ala Tembi. Untuk semua itu Anda cukup membayar Rp36.000. Anda boleh berenang/bermain air sepuasnya mulai pukul 08.00-18.00 WIB.

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×