Puisi Ryke Liliek Siti Siswari

Swing to the past

Kenangan
Sering menyapa di saat tak terduga
Bahkan saat engkau menghindarinya
Mengaduk rasa
Menoreh luka
Dan retak kaca hatimu
Yang tak kunjung menyatu
Kembali ternganga
Begitu saja
Untuk menjadi indah
Ternyata tak pernah mudah

KRB, 30 September 2019

 

Serene

Tanpa bintang
Selena  Sang Dewi Malam
Sendiri melayari langit kelam
Mendayung kesunyian

Nampakkah olehmu
Langkah gontaiku
Memunguti serpihan hati
Mencoba menatanya kembali
Meski retakan-retakan itu
Tak kan pernah  kembali menyatu

Dan di hening malam
Selena terus berlayar
Sendiri
Tak pernah berhenti

Pagelaran, 10 November 2019

 

Thanks God It’s Raining

Hujan lebat sore tadi
Menarikku kembali ke sini
Ke kedalaman hati
Mencari-cari dalam sepi
Suaramu yang menenangkan
Entah di telaga mana ia tenggelam

Kau masih mengamatiku?
Yang kadang melangkah ragu
Mencari-cari tanganmu
Untuk menuntunku
Kini terasa berat jalanku
Setelah tak lagi bersamamu

Pagelaran, 8 Desember 2019

In loving memory of Siti Marfoe’atin Djoewadi

8.12.1934 – 2.07.2018

 

Menunggumu Pulang

Untuk saling menautkan jemari
Membaca cerita-cerita hati
Sambil memandang senja jatuh
Saat rasa saling menyentuh

Untuk saling sandarkan diri
Kembali mendengar suara hati
Menggores kanvas lukisan mimpi
Bertaut tangan, bertaut hati

Bilakah kau pulang
Atau aku yang berdiri gamang
Terlalu asyik memandangi senja
Hingga tak lagi peka akan semua

Pagelaran, 10 Desember 2019

 

Kembara Malam

Sang Pengelana Sunyi
Melintasi malam
Tak kelam oleh rembulan
Namun kesendirian
Tak tinggal, tak pergi
Duhai hati
Berdamailah dengan diri

Padasuka, 19 Januari 2020

 

Ryke Liliek

Ryke Liliek

Ryke Liliek Siti Siswari, mulai menulis fiksi dan puisi pada tahun 1970-an saat duduk di bangku sekolah menengah. Kepenulisan ini terus berlanjut saat Ryke kuliah di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor maupun selama bekerja sebagai karyawan pada Kementerian Kehutanan yang kemudian berubah menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Karya-karyanya bertebaran di berbagai koran minggu dan majalah yang terbit saat itu seperti Minggu Merdeka, Kompas Minggu, Femina, Anita, dan Kartini.

Sempat vakum beberapa waktu, Ryke pernah mengelola majalah KENARI (Komunikasi dan Edukasi Wana Lestari) yang diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan, selama lebih dari 10 tahun sebagai pemimpin redaksi. Kumpulan cerita pendeknya berjudul Bianglala ditulis bersama para penulis wanita lainnya. Pada tahun 2010, terbit kumpulan puisi berjudul Perjalanan yang ditulisnya bersama Lies Wijayanti. Pada tahun 2019, Ryke memasuki masa purnatugas sebagi ASN dan melanjutkan kegiatan-kegiatan yang disukainya yakni menulis, berkesenian serta melakukan pendampingan dalam pemberdayaan masyarakat.

Category
Tags

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×