reza rahardian - foto Istimewa

“Sementara, Selamanya” Debut Reza Rahadian Sebagai Sutradara

Keterbatasan ruang gerak selama pandemic Covid-19 tak menjadi alasan para pekerja kreatif untuk berkarya, salah satunya aktor Reza Rahadian yang memulai debutnya sebagai sutradara yang membuat produksi miniseri bertajuk “Sementara, Selamanya” yang akan dirilis melalui layanan striming Vidio secara gratis pada 6 Juni 2020 mendatang.

Ide ini muncul ketika Reza dengan bercanda menantang penulis naskah kenamaan, Ika Natassa, menurut Ika, ia ditantang membuat cerita yang bisa syuting dari rumah, lalu mengalir begitu saja ceritanya kedalam naskah skenario. “Reza jatuh cinta pada ceritanya dan kita memutuskan untuk membuatnya menjadi mini seri yang ceritanya sangat erat dengan kondisi sekarang,” tutur Ika dalam jumpa pers virtual, jumat (29/5/2020).

Sementara, Selamanya menceritakan sepasang suami istri, Saka (Reza Rahadian) dan Zara (Laura Basuki) yang memutuskan berpisah sementara. Zara bekerja sebagai dokter bertugas menangani pasien Covid-19. Saka dan Zara tetap terhubung dan saling berkabar melalui video call.

Mereka pun banyak menelusuri masa lalu, ketika awal mula bertemu hingga rintangan yang dihadapi dalam bahtera rumah tangga. Semasa itu, Saka dan Zara berhenti pada satu pemikiran apakah ini hanya sementara seperti yang dijanjikan atau bakal selamanya.

Nadin Amizah ikut mewarnai cerita mini series Sementara, Selamanya sebagai pengisi soundtrack. Bersama Reza Rahadian dan Laura Basuki, aktris Christine Hakim dan Ruth Marini ikut ambil peran dalam mini series Sementara Selamanya.

Produksi mini seri Sementara, Selamanya pun dilakukan di tengah masa pandemi. Meski demikian, syuting tetap berlangsung selama tiga hari, dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan kru dan pemain yang terlibat.

Kru yang bekerja di lapangan hanya tujuh orang, selebihnya tidak bekerja di lokasi. secara teknis setiap orang yang di lokasi merangkap tugas lain. Meski begitu, menurut Reza tidak mudah mencari orang yang mau kerja sama untuk menciptakan karya dengan menjaga etika berkumpul, kesehatan, dan juga kebersihan.

Selain sebagai seorang pemain utama, Reza juga dipercaya memegang kendali sebagai sutradara. Ia pun menuturkan, bahwa kisah ini merupakan luapan perasaan dari kesendirian, ruang-ruang kosong dan tidak seperti biasanya.

“Kisah yang mungkin mewakili perasaan orang-orang di luar sana ketika mereka harus masuk ke sebuah ruang baru dengan kebiasaan-kebiasaan baru, di mana jarak menjadi terasa semakin jauh dengan orang-orang yang dicintai. Membaca naskahnya membuat saya ingin menuangkannya ke dalam sebuah karya audio visual. Kisah tentang jarak dan kejanggalan,” tuturnya

Meski kali pertama sebagai sutradara, aktor kawakan ini mengaku tak melihat referensi dari film lain, karena ia merasa takut terlalu berpengaruh pada karyanya, dan ia hanya mencoba mengikuti apa yang diinginkan dan coba dituangkan dalam karyanya ini.

Melihat kondisi perfilman yang serba tertunda saat ini, Reza mengaku cukup khawatir, namun ia merasa dunia film masih memiliki harapan jika orang-orang dibaliknya masih ingin berjuang dan kreatif.

“Saya rasa saya tetap punya harapan bioskop tetap kembali buka. Mungkin saya juga merasa kalau ada industri lain yang dibuka ya saya berharap industri film juga. Artinya ada sesuatu yang bisa di adjust. Tapi ini bisa menjadi alternatif ya bisa juga,” tutup Reza.

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×