Fauzie Absal dan Marjudin Suaeb Tampil di Sastra Bulan Purnama

Ini kali ada Sastra Bulan Purnama spesial,  menampilkan dua penyair Yogyakarta, yang pernah aktif di Persada Studi Klub (PSK) asuhan Umbu Landu Paranggi. Kedua penyair itu ialah, Fauzie Absal (69 tahun) dan Marjudin Suaeb (66 tahun), keduanya lama ‘sembunyi’, tetapi masih terus menulis puisi.

Fauzie tinggal di Pundong, Bantul dan Marjudin tinggal di Kulonprogo. Keduanya akan tampil, Kamis 13 Agustus 2020, pukul 19.30 di Youtube Sastra Bulan Purnama spesial, Poetry Reading From Home seri 6.

Fauzie, beberapa tahun lalu pernah membaca puisi di Sastra Bulan Purnama, dan lama tidak kelihatan, dan kawan-kawannya tidak tahu di mana tinggal. Akhir Juli 2020 tiba-tiba ia muncul di Tembi Rumah Budaya sambil menuntun sepeda onthel.

“Ons, bagaimana kabarmu, lama tidak saling jumpa ya. Aku tinggal di Pundong sekarang, tadi kebetulan lewat, dan saya mampir ke Tembi siapa tahu ketemu kamu,” kata Fauzie Absal sambil menata napasnya.

“Sastra Bulan Purnamamu masih?” tanya Fauzie.

Di bulan Agustus 2020, Sastra Bulan Purnama sudah memasuki edisi 107 Poetry Reading From Home seri 5, menyajikan sastra Jawa, geguritan dan cerkak, yang dibacakan para penggurit dari Bantul, dan diselenggarakan 5 Agustus 2020 di Youtube Sastra Bulan Purnama.

‘Saya ingin membacakan puisi-puisimu, karena menarik, sederhana. Untuk saya puisimu adalah apa yang saya pahami sebagai makna mencitpakan puisi, bukan seperti konvensi umumnya, puisi menciptakan makna,” ujar Fauzie Absal.

Maka, dibuatlah seri Sastra Bulan Purnama berikutnya, yang diberi tambahan kata spesial, sehingga edisi ini disebut sebagai Sastra Bulan Purnama  spesial, karena dalam satu bulan dua kali diselenggarakan Sastra Bulan Purnama, dan masih dalam rangkaian Poetry Reading From Home seri 6.

Fauzie lalu mengajak Marjudin Suaeb, sahabat lamanya, yang sudah sekian tahun tidak saling berjumpa, dan ketika Marjudin ditemui di rumahnya di Kulonprogo, ia menyanggupi dengan senang. Keduanya  sudah lama tidak saling berjumpa.

“Anggap saja, pembacaan puisi karya Ons Untoro ini, sebagai bentuk pertemua kita, yang sudah lama tidak saling bertemu, tetapi masing-masing masih saling teringat. Karena itu tidak saling melupakan,” kata Marjudin di rumahnya ketika Fauzie dan Ons Untoro menemuinya.

Marjudin sendiri sudah beberapa kali tampil membaca puisi di Sastra Bulan Purnama di tahun yang berbeda-beda. Memang belakangan dia jarang datang ke Tembi, dan lebih suntuk di rumahnya di Kulonprogo, dan masih terus menulis puisi.

Tajuk dari Sastra Bulan Purnama spesial ini, ‘Dua Penyair Yogya Membaca Puisi Ons Untoro’. Keduanya membacakan puisi karya Ons yang ditulis tahun 1998 sampai tahun 2020. Marjudin membacakan beberapa puisi karya Ons yang ditulis tahun 1998, 2015, 2020 dan sejumlah puisi lainnya yang ditulis tahun berbeba-beda.  Puisinya terkumpul dalam buku karya Ons Untoro yang berjudul ‘Mengenali Yogya’ dan ‘Pastor Menikah”. Kedua buku terbit di tahun yang berbeda, dan  puisi-puisi lepas-lepas lainnya.

Marjudin Suaeb

Marjudin Suaeb

Fauzie Absal membacakan puisi karya Ons Untoro, yang ditulis tahun 1980-an dan 2000-an. Bahkan Keduanya, Fuzie dan Marjudin membacakan judul puisi yang sudah dibuat menjadi lagu puisi berjudul ‘Di Atas Awan’ sudah dibuat lagu oleh Donas, dan dinyanyikan Donas bersama Sashmytha Wulandari dan selingan pembacaan puisi oleh Gendis Pawestri. Puisi ‘Hujan Pagi Hari’, yang dibacakan Fauzie sudah dibuat lagu oleh Herman, dan dinyanyikan Dodi Percil bersama group Ono Uni dan pernah dipentaskan di Taman Budaya Yogyakarta.

“Kedua puisi itu bagus juga kalau diputar setelah puisi dibacakan,” usul Fauzie Absal.

Kedua penyair yang tampil ini adalah penyair yang kuat pada masanya, dan masing-masing menyembunyikan diri, tetapi ketekunan dan kesungguhan membuat puisi tidak pernah padam. Maka, perlu diberi ruang agar keduanya hadir di hadapan publik.

Mudah-mudahan tahun depan, di bulan Maret 2021, rencana  membuat antologi puisi bersama bisa terlaksana, sekaligus merayakan ulang tahun kedua penyair tersebut. Pada bulan Maret 2021 Fauzie Absal genap 70 tahun, dan Marjudin Suaeb 67 tahun, dan akan ditandai dengan puisi. (*)

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×