Di Usia ke-44 Tahun Teater Koma Penuh Harap dan Keingingan

Tepat 1 Maret 2021, Teater Koma merayakan hari jadinya yang ke-44, meski pandemi Covid-19 sudah setahun melanda, Teater koma konsisten mempersembahkan karya meski secara virtual. Bertepatan dengan hari jadinya diluncurkan juga film dokumenter berjudul Catatan Tanpa Selesai karya George Arif yang dibuat selama 8 tahun.

Selama 8 tahun George Arif berhasil mengumpulkan 180 jam footage, mulai dari kehidupan belakang panggung, perpustakaan, ruang kerja sampai ruang pribadi dari pendiri Teater Koma.

Dalam sebuah diskusi publik membahas dokumenter tersebut, pendiri sekaligus penulis naskah Teater Koma, Nano Riantiarno mengucap harap, “Saya berharap ada sebuah gedung pertunjukan, itu sudah pernah saya tulis tahun 1998, saat itu saya bilang bukan penonton yang banyak, 100 saha, tapi sekarang 500 atau 750 saja sudah cukup, tukas Nano.

Meski sampai saat ini harapan tersebut belum ada yang mampu mendanai, Nano tidak melihat itu sebagai keinginan, ia berharap Teater Koma semakin maju lagi kedepannya. Menurut George Arif, Teater Koma yang menjadi salah satu kelompok teater tertua di Indonesia adalah harta karun yang tak terhingga.

Setelah sukses penayangan dokumenter Catatan Tanpa Selesai, George Arif berencana  membuat trilogi yang menjadi karya ketiga yang hadir dalam bentuk buku. Melihat dokumenter yang dibuat George Arif, Nano sangat mengapresiasi apalagi diluncurkan ditengah gempuran Covid-19. “Mudah-mudahan bisa dilihat orang lain untuk melihat Teater Koma lebih dalam dan lengkap,” ujarnya.

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×