Sawah Surjan

Sawah Surjan, Kearifan Lokal Masyarakat Petani

Surjan adalah baju laki-laki yang pada bagian leher lebar di depan seperti memakai klencer. Bahan yang digunakan berupa tenun dengan motif lorek-lorek. Sedangkan sawah surjan adalah sawah yang dibuat menjadi dua bagian, ada yang dibuat lebih tinggi ada yang lebih rendah.

Dipandang dari jauh, kelihatan lorek-lorek akibat tinggi rendahnya tanah, sehingga seperti motif kain surjan, sawah surjan dibuat untuk memaksimalkan penggunaan air. Biasanya dibuat pada tanah yang pada saat musim penghujan air melimpah dan di saat kemarau air sangat kurang.

Dengan sistem surjan, air yang ada dapat digunakan secara memadai untuk menanam padi pada awal musim hujan. Hal ini disebabkan area yang membutuhkan air sesuai kebutuhan padi lebih sempit. Pada area yang lebih tinggi dapat ditanami palawija. Saat musim kemarau atau menjelang musim kemarau pada posisi yang rendah ditanam palawija. Posisi yang tinggi juga dapat ditanam palawija, asal petani rajin menyiram.

Keuntungan lain sawah surjan adalah munculnya hama yang berbeda karena jenis tanaman yang berbeda.  Hal ini akan menyebabkan persaingan, dan ada kemungkinan menjadi predator antar hama. Dengan demikian meledaknya hama dapat dicegah secara alami, sehingga keseimbangan ekosistem lebih terjaga. Ekosistem yang terjaga  memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya organisme penambat unsur hara seperti azobacter dan rhizobium.

Arah surjan sebaiknya memanjang timur-barat agar tanaman padi mendapat sinar matahari yang cukup. Surjan setiap musim atau setiap tahun perlu diperbaiki dan disiram lumpur yang diambil dari sekitarnya untuk mempertahankan bentuk dan produksinya.

Sawah surjan sesungguhnya adalah kearifan lokal masyarakat petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi tanah yang ada membuat mereka berpikir dan kemudian bertindak, agar hasilnya maksimal. (*)

Judul: Sawah Surjan (Sebuah Sistem Strategi Penanaman)
Penulis:
Penerbit: Dinas Kebudayaan, 2020, Yogyakarta
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: ii + 23 Koleksi Perpustakaan Rumah Budaya Tembi

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×