Buku puisi berjudul ‘Menyapa Cinta’ karya Marlin Dinamikanto, seorang penyair aktivis yang sekarang tinggal di Bogor, akan mengisi Sastra Bulan Purnama edisi 119, Senin 23 Agustus 2021, pukul 19.30 dalam format Poetry Reading From Home # 19, live di Youtube Sastra Bulan Purnama.
Selain Marlin yang membacakan beberapa puisi karyanya, akan tampil beberapa penyair dari beberapa kota membacakan puisi Marlin Dinamikanto, dan ada puisi yang dibuat lagu oleh Joshua Igho, seorang penyair, tinggal di Magelang, dan sering menggubah puisi menjadi lagi. Penyair lainnya yang akan tampil, Bambang Widiatmoko, seorang penyair yang aktif menulis puisi sejak tahun 1980-an dan kini tinggal di Bekasi. Anwar Putra Bayu, seorang penyair dan pegiat sastra tinggal di Palembang.
Seorang aktivis dan pegiat budaya, tahun 1980-an sudah menulis puisi, Isti Nugroho namanya, sekarang tinggal di Jakarta, akan membacakan dua puisi karya Marlin. Uki Bayu Sejati, seorang aktor teater, tinggal di Jakarta, membacakan satu puisi karya Marlin.Tiga pembaca yang lain, Tarech Rasyid, Tri Agus Siswowiharjo dan Vebi Al Lintani.
Selain beberapa penyair di atas, akan tampil penyair dari Yogyakarta, Sutirman Eka Ardhana, Fauzie Absal dan Marjuddin Suaeb. Ketiga penyair ini sudah aktif menulis puisi sejak Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu Paranggi masih eksis di Yogya. Ketiganya sampai sekarang masih terus menulis puisi, dan karyanya sudah diterbitkan menjadi buku. Seorang penyair aktivis lainnya, tinggal di Yogya, Afnan Malay, membacakan dua puisi karya Marlin Dinamikanto.
Dua pembaca puisi, dari kota berbeda. Keduanya perempuan, dan sudah beberapa kali mengisi Sastra Bulan Purnama versi daring, atau dalam format poetry reading from home, akan kembali tampil membacakan puisi karya Marlin, Rita Ratnawulan (Jakarta) dan MM. Tri Suwarni (Magelang).
“Beberapa kali membaca puisi di Sastra Bulan Purnama, saya menjadi mengenal penyair dari beberapa kota yang ikut tampil membaca puisi,” ujar Rita Ratnawulan.
Dari kota yang berbeda-beda, mereka akan bertemu secara virtual, karena situasi pandemi belum memungkinkan saling bertemu secara fisik. Masing-masing bisa saling menyapa melalui chat, saat Sastra Bulan Purnama ditayang. Sejak bulan April 2020, Sastra Bulan Purnama dialihkan secara daring.
Marlin Dinamikanto sudah beberapa kali membaca puisi di Sastra Bulan Purnama yang diselenggarakan secara offline, dan sering tampil bersama sahabat karibnya, Joshua Igho, yang kadang mengiringi dengan petikan gitar. Ini kali, buku puisi karya Marlin yang ditampilkan di Sastra Bulan Purnama.
Marlin adalah tipikal seorang penyair aktivis, karena semasa tahun 1990-an dia ikut arus gerakan mahasiswa di Jakartra, dan Marlin aktif di Pijar bersama para mahasiswa lainnya. Dalam keterlibatannya dengan para mahasiswa, Marlin tidak berhenti menulis puisi. Sampai sekarang Marlin masih terus menulis puisi.
Sejak diselenggarakan Oktober 2011, Sastra Bulan Purnama telah menampilkan penyair dari sejumlah kota di Indonesia, dan tidak hanya dari Jawa, tetapi juga dari luar Jawa.
Memasuki tahun ke-10, pandemi menghalangi orang untuk berkumpul, sehingga Sastra Bulan Purnama tidak menjadi ruang interaksi secara langsung, antara pencipta puisi dan pecinta puisi, seperti selama ini dilakukan setiap bulan di ruang terbuka amphytheater atau Pendapa Tembi Rumah Budaya. (*)
No responses yet