Asia Performing Art Festival (APAF) 2023 sukses menyelenggarakan acara sejak tahun 2013 dengan peserta dari China, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja. Kompetisi yang diinisiasi oleh Arendi dan Transinex ini memiliki keinginan dan tujuan agar semua peserta memliki keselarasan harmoni, kedamaian, dan menjalin persahabatan antar negara melalui pertukaran budaya yang beragam, lokakarya dan kompetisi seni pertunjukan.

Tahun ini, ada 13 peserta unggulan dari Indonesia yang melawan 7 Negara lainnya pada 23-25 Juni di Bangkok, Thailand kemarin. Ada lebih dari 300 peserta berpartisipasi meramaikan kompetisi ini. “Para peserta dari Indonesia menjadi bagian penting dari kompetisi ini, mereka membawa semangat dan kebanggaan dari Indonesia,” ujar Project Manager perwakilan Indonesia, Cahaya Gunawan dalam press rilis yang diterima tembi.

Dalam kompetisi kemarin, menurut Rosana Trini, Executive Director Arendi penampilan anak-anak Indonesia menjadi inspirasi peserta dari negara lain, selain itu ajang ini juga mengasah bakat dan kemampuan, meningkatkan percaya diri untuk tampil di ajang internasional.

“Tentu acara ini juga memberikan kesempatan untuk saling berinteraksi dengan sahabat-sahabat baru dan bertukar cerita budaya masing-masing negara, serta menjadi batu loncatan untuk mengikuti tantangan kompetisi Performing Arts yang lebih besar dan mendunia,” tambahnya.

Ada 9 peserta yang berhasil menyabet penghargaan emas di antaranya Kaylee Cheng (9 tahun) dengan perhargaan 1 Gold solo vocal & 1 Gold solo dance, Kayleigh Eloise Salim (10 tahun) dengan perhargaan 1 Gold solo vocal & 1 Gold duet vocal, Evolette Alexandra Quineldy (9 tahun), Delaney Dominique Kartono hingga Nataya Angeleuis Putrialodya (16 tahun).