Membersihkan topeng kayu Panji - Foto Indra

Meski Pandemi Corona Melanda, Perawatan Koleksi Tembi Tetap Berjalan Normal

Wabah virus corona yang melanda Indonesia sejak diumumkan resmi oleh pemerintah RI tanggal 2 Maret 2020 menyurutkan banyak aktivitas masyarakat. Tidak terkecuali dengan dunia pariwisata di Yogyakarta, terutama dunia permuseuman.

Hampir 80% museum dari 38 museum yang resmi terdata di Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, telah tutup sejak 16 Maret hingga waktu yang akan diumumkan kemudian.

Tidak terkecuali dengan Museum Tembi yang berada di Jalan Parangtritis Km 8,4 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul juga mengalami tutup semenjak tanggal 23 Maret hingga 5 April 2020. Untuk menjaga keterawatan koleksi dan tentu untuk mencegah agar virus tersebut tidak sampai ke Museum Tembi, maka pengelola museum telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk penyemprotan disinfektan di lingkungan Museum Tembi.

Selain itu secara rutin juga melakukan pembersihan terhadap koleksi-koleksi dari kotoran. Tidak terkecuali di saat museum tutup, pembersihan koleksi tetap berjalan seperti pada hari-hari biasa ketika museum tidak tutup.

Saat-saat museum tutup panjang seperti sekarang ini, Museum Tembi intensif melakukan  pembersihan koleksi museum. Karyawan secara bersama-sama membersihkan koleksi museum, mulai dari alat musik, celengan, keris, senthong, batik, topeng, wayang kulit, vitrin keris, dan tentu saja lantai museum. Pembersihan koleksi kali ini terutama menyasar ruang pameran utama yang berada di ruang Madyasura.

Pembersihan koleksi yang paling sulit adalah pada koleksi-koleksi yang terkena kotoran burung yang bersarang di plafon gedung museum. Kotoran burung itu melekat pada koleksi celengan, alat musik, sentong, loro blonyo, debog wayang kulit dan lainnya.

Pembersihan harus dilakukan dengan air sabun, penyikatan, dan pengelapan. Banyaknya koleksi yang terkena kotoran burung tentu menyita waktu tersendiri. Satu per satu koleksi harus dilakukan penyikatan sampai bersih. Selain itu yang tidak kalah seru adalah pembersihan lantai yang juga penuh dengan kotoran burung. Harus dilakukan pengepelan berulang kali.

Vitrin kaca tempat menyimpan koleksi keris juga harus dilakukan pembersihan dengan lap yang telah diberi air dan pembersih kaca. Hal itu untuk mencegah munculnya bakteri, jamur, dan virus yang mungkin menempel dan berjangkit di vitrin tersebut.

Dengan pembersihan koleksi museum dan sarananya, diharapkan kebersihan koleksi tetap terjaga sehingga ketika buka kembali, koleksi museum dalam keadaan bersih.

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×