Eksistensi Pasar Tradisional

Pasar secara sederhana disebut sebagai tempat transaksi jual beli. Pasar tradisional adalah tempat bertemunya pelaku-pelaku pasar seperti pedagang, pembeli, penyedia jasa (kuli angkut, tukang parkir, tukang cukur) dan lain-lain. Mereka membangun relasi dan hubungan sosial yang selalu berkesinambungan. Di samping terjadi pola tawar menawar, tukar menukar barang dan jasa, juga terjadi hubungan yang sifatnya non ekonomi yaitu tolong menolong dan saling memperhatikan. Suatu hal yang tidak akan ditemui di pasar modern.

Pasar-pasar tradisional umumnya menjual komuditas kebutuhan sehari-hari (sembako, bumbu, sayuran dan lain-lain) yang diperlukan masyarakat sekitar. Sasaran utamanya adalah kalangan menengah ke bawah. Antara pasar tradisional kota dan desa terdapat suatu jaringan keterikatan dan saling ketergantungan. Misalnya pedagang di pasar tradisional kota akan mencari dagangan berupa palawija ke pasar tradisional desa. Sebaliknya pedagang di pasar tradisional desa akan mencari dagangan produk industri (misal minyak, tepung, garam, sabun) ke pasar tradisional kota. Harga kulakan (membeli untuk dijual kembali) biasanya akan berbeda yaitu lebih murah apabila dibandingkan dengan membeli untuk dipakai sendiri. Untuk kulakan, biasanya sudah mempunyai langganan tetap. Bahkan pembayaran dapat dilakukan setelah barang terjual. Di sini unsur kepercayaan memegang peranan penting.

Keberadaan pasar tradisional saat ini semakin ’tersaingi’ oleh pasar modern. Pasar modern mempunyai desain lebih bagus, bersih, nyaman, aman dan mempunyai jam buka lebih panjang. Konsumen juga akan mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik. Akibatnya pasar tradisional  kehilangan sebagian pembeli. Kalangan menengah ke atas ada yang beralih ke pasar modern. Lebih-lebih ketika barang yang dijual jenisnya sama dengan di pasar tradisional, harga tidak berpaut banyak, bahkan lebih murah.

Buku ini membahas berbagai pasar tradisional yang ada di Surabaya dan upaya pemerintah untuk membuat pasar menjadi lebih baik dan nyaman. Dengan demikian konsumen tidak lari, sehingga pasar tradisional tetap menggeliat hidup bahkan semakin maju. Karena bagaimanapun juga pasar tradisional memiliki peran yang penting bagi banyak orang. Pada pasar tradisional banyak orang menggantungkan nasib/kehidupannya. Pasar tradisional di samping harganya relatif murah dan  memiliki kekhasan sendiri, juga memiliki fungsi sosial, rekreasi, ekonomi kerakyatan bahkan politik.

Judul: Eksistensi Pasar Tradisional. Relasi dan jaringan Pasar Tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur
Penulis: Sumintarsih, dkk
Penerbit: BPSNT, 2011, Yogyakarta
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: xi + 118

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×