Rosana Hariyanti

Merayakan Kemerdekaan Membaca Puisi di Mobil

Ada bermacam pilihan aktivitas untuk merayakan Kemerdakaan RI, yang tahun 2020 ini genap 75 tahun. Tiga perempuan dari kota berbeda ini, memilih membaca puisi di dalam mobil. Ada yang mobilnya sambil jalan, ada yang duduk di dekat sopir, atau memang sedang menyetir mobil. Ada juga yang berdiri di dekat mobil. Acara yang diberi tajuk ‘Poetry Reading in The Car’ live di Youtube  Sastra Bulan Purnama, Selasa 25 Agustus 2020, pukul 19.30.

Tiga perempuan itu ialah Rosana Hariyanti (Malang) membacakan tiga puisi berjudul ‘Jurang’ karya Linus Suryadi AG, ‘Sajak Ingat Pada Ibu’ karya Yudhistira Massardi dan ‘Corona di Hari Merdeka’ karya Ons Untoro.

Ninuk Retno Raras (Yogyakarta) membacakan dua puisi berjudul ‘Dari Sal ke Sal’ karya Sandy Tyas, ‘Tanah Air’ karya Abdul Wahid Situmeang dan Yuliani Kumudaswari (Semarang) membacakan dua puisi, satu puisi karya sendiri berjudul ‘Jakarta-Semarang Sirnaraga-Bergota’ dan satu puisi karya WS Rendra, berjudul ‘Gugur’.

Membaca puisi di dalam mobil dan mobilnya berjalan memang tidak mudah, apalagi mengambil videonya secara selfi, setidaknya seperti dialami Rosana Hariyanti, yang akrab dipanggil Ocha, HP-nya selalu jatuh, sehingga harus beberapa kali diulangi. Di beberapa ruas jalan di Malang di antaranya di sekitar Jalan Dieng, Jl Ijen dan Jl Bandung, Ocha mengambil tiga gambar untuk membacakan tiga judul puisi.

Pada dua judul puisi pertama, kostum yang dikenakan berwarna putih, yang ada bulatan hitam. Pada puisi ketiga, yang berjudul ‘Corona di Hari Merdeka’ kostumnya berwarna merah, mungkin untuk memberikan imajinasi warna bendera: merah dan putih. Lain lagi dengan Yuliani Kumudaswari, mengenakan t’shirt warna oranye, sambil duduk di belakang kemudi, tidak lupa mengenakan sabuk pengaman. Ninuk Retno Raras, karena agak kesulitan merekam saat membaca puisi sambil mobilnya berjalan, maka ia cukup duduk kursi pengemudi.

Yuliani Kumudaswari
Yuliani Kumudaswari

Membaca puisi di dalam yang berjalan memang tidak mudah, tetapi ketiga orang mencobanya, dan Rosana Hariyanti yang bisa membuat rekaman. Dalam penampilan vidonya terlihat mobilnya memang dikendarai. Kedua pembaca yang lain, Ninuk dan Yuliani, mobilnya berhenti, bahkan Yuliani tampak berdiri di dekat mobil hardtop.

Sebenarnya, ada beberapa pembaca puisi yang akan ditampilkan dalam tajuk ‘Poetry Reading in The Car’, mungkin karena kesulitan melakukannya, sehingga batal untuk ikut tampil membaca puisi. Hanya ketiga perempuan dari kota yang berbeda, yang tampil membaca puisi. Karena hanya menampilkan 3 pembaca, live di Youtube tidak membutuhkan waktu banyak, hanya sekitar 19 menit, menampilkan 7 puisi dari karya penyair yang berbeda.

Beberapa penyair, yang sering melihat live Sastra Bulan Purnama di Youtube, ikut menyimak pertunjukan, di antaranya Dudung Purnama dari Ciamis. Menurut Dudung, suara dan gambar bisa dinikmati secara jelas di Ciamis.

Ninuk Retno Raras
Ninuk Retno Raras

Sastra Bulan Purnama selama pendemi covid-19 dialihkan di Youtube dan disiarkan secara live. Para penampil datang dari kota-kota yang berbeda, persis seperti Sastra Bulan Purnama yang dilakukan di Amphytheater atau Pendhapa Tembi Rumah Budaya, yang menghadirkan penyair dari kota yang berbeda. Bedanya, dalam pertunjukan langsung masing-masing penyair dan publik bisa berinteraksi langsung.

Pada pertunjukan live di Youtube, interaksi antara penyair dengan publik, dilakukan dalam bentuk chat. Masing-masing bisa saling memberikan komentar dan saling menyapa melalui kata-kata. Agaknya, Poetry Reading in The Car adalah cara pencinta puisi untuk tetap mencintai puisi, tetapi ingin menghadirkan pembacaan puisi dengan sedikit berbeda. (*)

Category
Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×