Pemilu 1951 & 1955 di Yogyakarta

Sebelum Ada Pemilu Nasional Pertama Tahun 1955, Yogyakarta Sudah Gelar Pemilu Lokal Tahun 1951

Demokrasi adalah salah satu agenda perjuangan para nasionalis Indonesia sejak zaman kolonial. Dan pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu pencapaian terpenting dalam praktek demokrasi.

Setelah Indonesia merdeka, pemilu berskala nasional baru dapat dilaksanakan tahun 1955. Tetapi sebelumnya sudah ada pemilu berskala lokal yang dapat dikatakan sebagai pilot project. Salah satunya di Yogyakarta pada tahun 1951.

Pemilu tahun 1951 ini bertujuan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).  Yogyakarta merupakan wilayah yang berbentuk ‘kerajaan’ namun justru yang paling awal melaksanakan pemilu. Ini berarti pemimpin Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX  memelopori adanya pemilu sebagai usaha untuk  membentuk pemerintahan yang demokratis. Sekaligus juga membangun citra “raja yang demokratis” karena mendistribusikan kekuasaannya secara ‘adil dan merata’ ke berbagai elemen publik seperti partai politik, orrganisasi masyarakat, organisasi tani, dan lain-lain atas pilihan rakyat.

Pemilu tahun 1955 bertujuan untuk memilih anggota parlemen dan konstituante. Untuk kursi parlemen ada 257, sedangkan kursi konstituante ada 514. Pemilu ini diikuti lebih dari 100 partai, organisasi dan perorangan. Dengan demikian ada banyak tawaran untuk memilih. Tetapi bagi sebagian orang terasa membingungkan karena jumlahnya yang banyak. Kebingungan disebabkan oleh tingkat literasi dan pengetahuan yang belum merata. Untuk memudahkan, akhirnya simbol dan lambang partai yang diperkenalkan.

Dari 15 daerah pilihan, Daerah Istimewa Yogyakarta dimasukkan ke dalam bagian Jawa Tengah.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX beserta Paku Alam VIII sangat giat memberi penerangan pada rakyat pentingnya pemilu. Saat pemilu berlangsung, rakyat begitu antusias, bahkan rela antre berjam-jam, tugas dan kewajiban yang lain ditinggalkan dulu.

Untuk memastikan keamanan, keberlangsungan dan ketertiban pemilu Sultan HB IX dan Paku Alam VIII berkeliling sampai ke daerah-daerah. Urutan pemenang pemilu di Yogyakarta adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dan Nahdatul Ulama (NU).

Judul: Jogja Memilih. Sejarah Pemilu 1951 & 1955 di Yogyakarta
Penulis: Uji Nugroho Winardi, dkk
Penerbit: Dinas Kebudayaan, 2020, Yogyakarta
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: xvii + 230
Koleksi Perpustakaan Tembi Rumah Budaya

Tags

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    ×